Sabtu, 15 Januari 2011

fungsi hotspot


Fungsi
perkembangan teknologi memang luar biasa. Sekarang ini untuk dapat mengakses internet tak perlu lagi harus susah payah pergi ke warnet ditengah malam ataupun di pagi buta hanya untuk dapat mengakses internet dengan biaya yang murah. Hampir disetiap area umum saat ini terpasang hotspot area yang mana dengan ini kita bisa dengan bebas mengakses internet tanpa harus bayar sedikitpun, syaratnya hanya satu, kita punya netbook. Di hotel, sekolah, kampus maupun mall kita sudah bisa dengan bebas mengakses internet via wireless yang telah disediakan. Jadi jangan heran jika kita melihat ada orang yang tertawa atau terlihat sangat serius memandangi netbooknya sambil duduk dipojok gedung, bisa jadi dia sedang main internet, facebook-an, YM-an atau mungkin malah lagi nyari-nyari file data khusus.
Dibeberapa area seperti gedung, mall atau kampus biasanya yang digunakan adalah antena omni< sebagai pemancar signal wifi ke client (pengguna internet). Penggunaan antena omni ini dikarenakan oleh fungsinya sebagai pemancar (penguat) signal dengan area jangkauan yang tidak begitu luas serta sudut jangkaunya yang sebesar 360°, sehingga bisa diakses dari berbagai arah sudut.
Sedangkan untuk area jangkauan yang cukup luas biasanya digunakan antena sectoral, antena sectoral ini bisa mencapai jarak jangkau hingga 9 km untuk apliksi WISP. Antena sectoral juga mampu menembus dinding gedung.
Untuk membuat hotspot hotel atau sekolah biasanya digunaan sebuah antena omni sebagai penguat signal. Hal ini dikarenakan oleh fungsinya dan jarak jangkaunya yang tidak begitu jauh, hanya diseputaran gedung, seperti yang saya tulis diatas.
Manfaat hotspot bagi mahasiswa
Seperti yang kita tahu, sejak banyaknya kampus menyediakan layanan hotspot, memang kampus tersebut berhasil menjadi ‘rumah kedua’ bagi sebagian mahasiswa. Namun sebenarnya untuk alasan apakah mereka betah berlama-lama tinggal di kampus dengan laptop atau PDA-nya, mungkin harus dikaji lebih dalam….
Yang jelas tidak sepenuhnya motivasi mereka untuk ‘tinggal di kampus’ terkait dengan tugas kampus yang harus dikerjakannya. Banyak diantaranya yang memanfaatkannya sekedar karena ‘gratis’. Karena seperti yang diketahui bersama, biaya komunikasi di Indonesia, termasuk untuk koneksi Internet, masih relatif mahal jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Itulah mengapa para mahasiswa ini lebih memilih ‘gratis’ di kampus, daripada ‘bayar’ di luar. Tentu saja semua itu sangat rasional.
Memang ada banyak sekali alasan untuk suatu pihak memasang hotspot pada lokal area bisnisnya. Sebut saja kampus, karena institusi pendidikan ini mempunyai tujuan pale ‘mulia’ dalam pemasangan hotspot. Tujuan utama suatu kampus dalam menyediakan layanan hotspot tentu saja untuk memperluas akses civitas akademikanya terhadap informasi tellurian melaluiInternet , disamping mungkin juga mengembangkan komunitas  e-learning  yang mereka miliki. Walaupun tidak bisa dipungkiri juga terselip aspek bisnis dalam motivasinya. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sejauh mana ketepatan layanan ini mencapai sasarannya? Benarkah dalam sebuah kampus, epochInternet kabel sudah harus digantikan oleh hotspot. Ataukah hanya sekedar sebagai strategi bisnis dalam persaingan dunia pendidikan yang kian ketat?
Pastinya sebuah kampus sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti tersebut di atas, sebelum mereka memutuskan untuk memasang hotspot. Jika sudah dapat menduga, mengapa juga mereka tetap memasangnya? Tak lain adalah karena pertimbangan aspek bisnis, karena seperti yang kita tahu, dunia pendidikan joke saat ini merupakan lahan bisnis yang potensial. Untuk dapat bersaing menjadi sebuah perguruan tinggi papan atas, tentunya tak semata kualitas pendidikan yang harus diperhatikan. Aspek fasilitas kampus merupakan salah satu faktor penentu layak tidaknya sebuah perguruan tinggi disebut ‘bergengsi’. Bayangkan jika sebuah perguruan tinggi ternama sekelas UGM atau UI tidak mempunyai hotspot. Apa kata dunia? Itulah mengapa saat ini banyak kampus berlomba memperbaiki infrastrukturnya, termasuk infrastruktur IT-nya.
Lalu bagaimana dengan pemasangan hotspot pada suatu pusat keramaian? Seperti yang banyak kita lihat saat ini, banyak ruang publik yang menyediakan fasilitas hotspot. Untuk yang satu ini, alasannya sangat mudah ditebak, tak lain dan tak bukan adalah aspek bisnis semata. Ya, sebuah ruang publik yang menyediakan hotspot pastilah akan menarik bagi para surfer untuk mendatanginya, dan para surfer ini biasanya berasal dari ekonomi menengah ke atas. Ini merupakan suatu nilai tambah bagi proses selling suatu pusat keramaian. Entah itu hotspot yang bersifat giveaway hingga hotspot yang berbayar sekalipun kenyataannya tetap merupakan hal yang menarik, apalagi untuk kalangan muda di kota-kota besar, yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa dari berbagai penjuru daerah. Tentu saja mereka merupakan aim marketplace yang potensial. Hitung saja sudah berapa pusat perbelanjaan maupun hiburan di sekitar kita yang memasang fasilitas ini, mulai dari Mall hingga kafe-kafe, semua berlomba memperlengkapi diri dengan fasilitas ini. Tak lain hanyalah untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin untuk memperlancar bisnis mereka masing-masing.
Jadi sebenarnya hal terpenting dari fenomena maraknya pemasangan hotspot saat ini adalah bukan untuk apa mereka memasangnya, namun bagaimana kita memanfaatkannya. Orang yang memakai layanan tersebut hanya untuk sekedar mengetahui report artis dan movie terkini tentunya tidak akan mendapat manfaat yang sama dengan orang yang memakainya untuk bekerja melihat harga saham di pasaran terkait dengan berita terbaru kebijakan pemerintah. Begitu juga dengan mahasiswa, walaupun sama-sama mendapat akses free of charge di kampus, tergantung dengan bagaimana mereka akan memanfaatkannya.beritanet.com

2 komentar: